Postingan
Pendataan HIV/AIDS Masih Jadi Tantangan
21.59 Posted In data , hiv/aids Edit This 0 Comments »
Sumber:
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/29/12175147/Pendataan.HIVAIDS.Masih.Jadi.Tantangan
DEPOK, SABTU - Pengumpulan data pengidap HIV/AIDS yang akurat hingga
saat ini masih menjadi tantangan di Indonesia. Begitu kuatnya stigma
dan diskriminasi di kalangan masyarakat terhadap penderita HIV dan
AIDS merupakan faktor penghalang yang menyulitkan proses pelaporan akurat.
Hal itu pula yang menyebabkan ketimpangan pencatatan jumlah kasus di
Indonesia.
Menurut National Director World Vision Indonesia Trihadi Saptoadi,
pengumpulan data HIV dan AIDS yang akurat terus menjadi tantangan.
Masih banyak wilayah belum terjangkau layanan kesehatan memadai akibat
keterbatasan sumber daya manusia dan fasilitas kesehatan.
Saat ini, kata dia, ribuan orang dan anak-anak Indonesia pun tak lupur
dari ancaman virus penyakit mematikan ini. Tahun 2008, sebanyak 18.963
orang terjangkit HIV dan AIDS, sebanyak 798 di antaranya berusia 0-19
tahun. Jumlah itu masih jauh di bawah estimasi yang dibuat oleh Depkes
RI tahun 2006, yaitu 193.000 orang.
Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Papua adalah tiga dari 33
provinsi dengan kasus tertinggi. Dikatakannya, berbagai upaya
pencegahan dan penanggulangan dilakukan, namun peningkatan jumlah
penderita masih sangat merisaukan. Di berbagai belahan dunia 2,3 juta
anak di bawah 15 tahun hidup dengan HIV, dimana 530 ribu di antaranya
baru terinfeksi pada tahun 2006.
Secara keseluruhan, sebanyak 33 juta warga dunia hidup dengan HIV di
akhir tahun 2007. Faktanya, setiap menit seorang anak menjadi korban
laju penyebaran HIV dan AIDS di seluruh dunia.
Untuk itu ia menyarankan agar anak-anak harus menjadi prioritas utama.
Mereka perlu mendapatkan bimbingan dan pengarahan tepat sejak dini
agar dampaknya dapat diminimalkan.
"Semua anak harus dapat mengakses fasilitas dan informasi pencegahan
dan penanggulangan. Menyelamatkan anak-anak kita dari bahaya HIV dan
AIDS adalah tanggung jawab kita semua," katanya.
Menurut dia, dengan memberi perhatian serius pada pencegahan
penyebaran atau penularan HIV dan AIDS di tingkat anak dan remaja,
maka mereka akan menyadari akan bahaya penyakit tersebut.
http://www.kompas.
DEPOK, SABTU - Pengumpulan data pengidap HIV/AIDS yang akurat hingga
saat ini masih menjadi tantangan di Indonesia. Begitu kuatnya stigma
dan diskriminasi di kalangan masyarakat terhadap penderita HIV dan
AIDS merupakan faktor penghalang yang menyulitkan proses pelaporan akurat.
Hal itu pula yang menyebabkan ketimpangan pencatatan jumlah kasus di
Indonesia.
Menurut National Director World Vision Indonesia Trihadi Saptoadi,
pengumpulan data HIV dan AIDS yang akurat terus menjadi tantangan.
Masih banyak wilayah belum terjangkau layanan kesehatan memadai akibat
keterbatasan sumber daya manusia dan fasilitas kesehatan.
Saat ini, kata dia, ribuan orang dan anak-anak Indonesia pun tak lupur
dari ancaman virus penyakit mematikan ini. Tahun 2008, sebanyak 18.963
orang terjangkit HIV dan AIDS, sebanyak 798 di antaranya berusia 0-19
tahun. Jumlah itu masih jauh di bawah estimasi yang dibuat oleh Depkes
RI tahun 2006, yaitu 193.000 orang.
Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Papua adalah tiga dari 33
provinsi dengan kasus tertinggi. Dikatakannya, berbagai upaya
pencegahan dan penanggulangan dilakukan, namun peningkatan jumlah
penderita masih sangat merisaukan. Di berbagai belahan dunia 2,3 juta
anak di bawah 15 tahun hidup dengan HIV, dimana 530 ribu di antaranya
baru terinfeksi pada tahun 2006.
Secara keseluruhan, sebanyak 33 juta warga dunia hidup dengan HIV di
akhir tahun 2007. Faktanya, setiap menit seorang anak menjadi korban
laju penyebaran HIV dan AIDS di seluruh dunia.
Untuk itu ia menyarankan agar anak-anak harus menjadi prioritas utama.
Mereka perlu mendapatkan bimbingan dan pengarahan tepat sejak dini
agar dampaknya dapat diminimalkan.
"Semua anak harus dapat mengakses fasilitas dan informasi pencegahan
dan penanggulangan. Menyelamatkan anak-anak kita dari bahaya HIV dan
AIDS adalah tanggung jawab kita semua," katanya.
Menurut dia, dengan memberi perhatian serius pada pencegahan
penyebaran atau penularan HIV dan AIDS di tingkat anak dan remaja,
maka mereka akan menyadari akan bahaya penyakit tersebut.
0 comments:
Posting Komentar