Rokok dan Kesehatan Remaja
22.05 Posted In Kesehatan , Remaja Edit This 0 Comments »
Bagi para pecandunya rokok memang menjadi teman di kala senang dan sedih. Ini disebabkan karena secara kimiawi kandungan nikotin di dalam rokok bersifat psiko-stimulan ringan terhadap syaraf-syaraf, sehingga dianggap dapat mengendorkan syaraf-syaraf yang tegang dan membuat orang merasa rileks dan nyaman. Segudang kegiatan remaja pra globalisasi mewajibkan para remaja untuk memiliki stamina serta daya tahan tubuh yang kuat. Di sela-sela kegiatan yang padat ini, tentunya para remaja merasa jenuh dan lelah. Tingkat emosional remaja yang masih tinggi serta labil, mengajak mereka untuk mencari sesuatu yang baru. Sesuatu yang dapat membuat mereka lepas dari stres dan membawa kenikmatan.
Akhirnya mereka mudah dipengaruhi oleh para pecandu rokok. Para remaja pun mulai mencoba menghisap rokok, sebatang dua batang, dan akhirnya perasaan subjektif bahwa rokok dapat membantu berkonsentrasi untuk melakukan suatu pekerjaan membuat mereka menjadi pecandu rokok. Sebatang rokok yang di isap menyebabkan tekanan darah naik serta denyut jantung menjadi lebih cepat. Akibatnya pekerjaan jantung menjadi bertambah berat. Nikotin dapat menggumpalkan darah sehingga memperlambat aliran darah dalam pembuluh darah. CO menyebabkan jaringan kekurangan O2 sehingga ujung-ujung jaringan pada dinding pembuluh darah akan mengeras dan menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah. Sedangkan tar dapat menyebabkan penyakit kanker paru (karsinogen). Pasangan yang merokok juga terancam terkena resiko kemandulan.
Menurut penelitian di RS Universitas Pennsylvania Philadelphia (AS), zat-zat yang terkandung didalam rokok dapat menyebabkan rusaknya reseptor penciuman, yaitu olfactory receptor pada hidung. Banyak remaja yang berpikir bahwa menghisap rokok putih aman dan tidak merusak tubuh, namun hingga sekarang tidak satu pun penelitian yang membuktikan bahwa resiko kanker paru menjadi lebih rendah. Rokok membuat remaja kehilangan masa-masa mereka yang indah. Masa-masa dimana mereka memiliki energy, stamina serta daya tahan tubuh yang kuat untuk belajar melalui segala macam aktivitas yang akan mempersiapkan mereka untuk mengarungi samudra kehidupan mereka kelak. Namun rokok telah merenggut waktu mereka. Waktu untuk belajar dan mengenal dunia ini dari segala sisi. Bukanlah suatu yang mustahil untuk mematikan dan membuang jauh-jauh batang bernyala itu.
Dan tidak ada alasan untuk tidak berhenti merokok karena menurut penelitian di AS, dalam waktu 20 menit setelah hisapan rokok terakhir, terjadi penurunan tekanan darah dan detak jantung ke kondisi normal, 8 jam berikutnya akan terjadi penurunan kadar CO pada darah dan kadar oksigen dalam darah menjadi normal, dan 24 jam setelah hisapan rokok terakhir akan terjadi penurunan resiko serangan jantung. Tiga bulan setelah hisapan terakhir, fungsi paru-paru akan meningkat dan sirkulasi darah akan membaik. Satu tahun setelahnya, resiko penyakit jantung koroner berkurang sebesar 50 persen dibandingkan perokok. Bahkan lima tahun kemudian, resiko stroke akan sama dengan orang yang tidak merokok. Dan mereka yang berhasil berhenti merokok hingga 15 tahun, memiliki resiko terkena penyakit jantung sama dengan orang yang belum pernah merokok sebelumnya. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak berhenti merokok apalagi mulai mencoba menyalakan batang itu.
0 comments:
Posting Komentar