Matari Welcome

Selamat Datang di Matari sehati Yogyakarta

Problematika Kaum Sehati di Sebuah Refleksi Kehidupan

23.11 Posted In Edit This 0 Comments »
(Pembahasan Perjuangan Identitas Teman-teman Sehati)
Oleh: Dian T Indrawan
Ketua Program Konseling dan Pengorganisasian Komunitas Matari Sehati Yogyakarta

“Terus terang, berkata jujur….? Haruskah aku berbuat demikian? Bagaimana dengan orang tuaku, keluargaku, saudara-saudaraku dan teman-temanku. Apakah mereka dapat menerimaku apa adanya? Haruskah aku berkata jujur dan bertindak apa adanya? Akankah aku harus kembali tidak berkata jujur pada diriku sendiri ataupun pada orang lain?”


Beberapa pernyataan dan pertanyaan seperti itulah yang kerap kali hadir dalam benak dan pikiranku selama ini bahkan kemungkinan besar dialami juga oleh teman-teman sehati di Indonesia. Terlebih bagi mereka yang belum dapat menemukan ruang dan waktu untuk mengungkapkan tentang dirinya yang sesungguhnya. Beberapa pernyataan ini kemungkinan besar adalah segelintir dari sekian banyak problematika homoseksualitas yang ada. Mengkonstruksi identitas diri merupakan hal yang menjadi keharusan bagi manusia akan tetapi pembentukan jati diri ini banyak orang bersusah payah mencari dan membangunnya. Tanpa disadari oleh banyak orang, pembentukan identitas diri merupakan serangkaian konstruksi sosial dan budaya yang berlangsung terus menerus dan menampilkan kita sebagai manusia.

Demikian bagiku, hal tersebut merupakan satu permasalahan yang selalu menjadi ganjalan dan menerpa kehidupanku tiada akhir. Hal inilah yang menjadi pembeda abtara kaum sehati sepertiku dengan kaum heteroseksual. Hidup diposisiku sangatlah tidak mudah karena aku berada di dalam kukungan nilai, norma dan agama yang telah mendoktrin masyarakat awam yang seolah-olah diriku hadir sebagai yang lain. Dan kemudian hal tersebut ditempatkan pada posisi yang berbeda dan tidak sama dengan kaum heteroseksual.

Masalah yang lain pun datang ketika norma dan nilai dipraktekan melalui kukungan Negara, adat istiadat, agama dan ilmu pengetahuan yang terus membedakan segala apapun yang ada sesuai dengan orang kebanyakan. Sehingga dalam konteks tersebut keberagaman orientasi seksual pun hadir dalam bentuk yang selalu dipermasalahkan. Masalah ini semakin diperkuat dari stigma-stigma masyarakat bahwa masyarakat menyamaratakan semua kaum sehati tidak memiliki masa depan yang jelas dan lebih cenderung memiliki sifat yang lebih suka berhura-hura dari pada kelebihan-kelebihan yang lain. Kata hedonisme disini sangatlah kuat untuk mendukung persepsi masyarakat kebanyakan bahwa kaum sehati lebih cenderung suka berfoya-foya, tidak memiliki masa depan yang jelas, haus akan hubungan intim dan masih banyak lagi yang lain. Sehingga mereka (kaum heteroseksual) melihat kaum homosksual sebagai hal yang aneh, lain, dosa, nista dan berbagai pandangan miring lainnya.

Coming out menjadi salah satu masalah yang pelik dari pada masalah-masalah untuk melakukan sesuatu yang berkaitan dengan kenikmatan sesaat. Artinya ketika teman-teman sehati termasuk diriku didalamnya ingin sekali untuk berterus terang menyatakan tentang jatidiri yang sesungguhnya harus terlebih dahulu melalui masa-masa sulit ditengah lobang sempit yang dibuat oleh mainstream kebijakan pemerintah yang cenderung homophobia. Hal lain yang harus dilewati agar dapat mempertahankan identitas dirinya, diriku dan teman-teman sehati lainnya harus bersusah payah mencari komunitas yang kokoh sebagai badan advokasi dan juga sebagai tempat untuk membuka jati diri.

0 comments:

Matari Facebook

Profil Facebook Matari Sehati Yogyakarta

Matari Search

Custom Search